Selasa, 18 Januari 2011

Melayang bersama January Christy


Salah satu penyanyi Indonesia yang mewarnai era 80-an adalah January Christy. Suaranya yang khas langsung disambut publik pecinta musik tanah air ketika album pertamanya, Melayang diluncurkan. Lagu yang merupakan karya duo Dian Pramana Poetra dan Deddy Dhukun pun menjadi andalan. Lagu lain yang bisa kita nikmati disini, Putaran Resah dan Kepastian.

January Christy lama tinggal di Jerman untuk kemudian pulang dan berkarya di Indonesia. Album pertamanya Melayang dirilis pada 1986 dan menyusul Aku Ini Punya Siapa (hit Aku Ini Punya Siapa) setahun berikutnya.

Penyanyi asal Bandung yang gemar berambut pendek ini sempat tersangkut masalah narkoba pada jelang akhir tahun 90-an. Tapi tampaknya ia mencoba bangkit dan meraih kepercayaan publik dengan menelurkan album ketiganya, Putra Sang Fajar yang dirili pada 2001 lalu.

Hari ini ia genap berusia 53 tahun.

Senin, 03 Januari 2011

Hari Moekti, Si Kutu Loncat


Pada pertengahan 80-an, blantika musik tanah air dilengkapi dengan kehadiran Hari Moekti. Sebetulnya ia bukan pendatang baru. Sebelumnya penyanyi yang dijuluki Si Kutu Loncat ini dikenal sebagai personil Makara Band.

Karir bermusik Hari Moekti dapat dikatakan berjalan cepat. Sebelum terkenal sebagai vokalis Makara ia membentuk band di Semarang bersama teman-temannya. Namanya Darodox (dari Bahasa Sunda darokdok atau gemetar). Tapi setelah ayahnya meninggal dunia, penyanyi kelahiran Cimahi ini hijrah kembali ke Bandung dan sempat membentuk Primas band dan New Bloodly band. Tidak lama setelah itu Hari mencoba mengadu keberuntungan di Jakarta dengan bergabung dalam Makara yang dibentuk oleh beberapa anak UI. Hari sempat bertahan 4 tahun di Makara sebelum bergabung dengan Krakatau Band tahun 1985. Kemudian ia memilih bersolo karier. Album solonya Ada Kamu disukai publik. Bukan hanya Ada Kamu yang memang dijadikan andalan, beberapa lagu lain juga melejit di pasaran dan merajai chart atau tangga lagu Indonesia di Radio di Jakarta, seperti JJS Melawai dan Rona Bis Kota. Tapi lagunya yang lain seperti Tantangan, Apel Pertama, dan Nona Nona Nona juga banyak disukai.

Keberhasilan Hari Moekti tentu saja tidak terlepas dari tangan dingin sejumlah musisi, diantara Billy JB, Youngky Soewarno dan Dwiky Darmawan. Dalam olahan musik Pop-Rock, Hari Moekti menjadi lebih berkarakter. Kemampuan vokal dalam nada tinggi yang stabil, dipadu dengan nada lambat yang konstan menjadikan setiap lagu Hari Moekti enak didengar. Inilah yang menjadi salah satu nilai lebih vokal Hari, dimana nada dalam tempo lambat, namun Hari tetap menyanyikan dengan berteriak dan tetap pas dinikmati.

Diakhir karirnya sebagai penyanyi, Hari Moekti sempat membuat band bernama ADEGAN bersama dengan Gilang Ramadhan dan Indra Lesmana, dan melejitkan lagu Hanya Satu Kata. Kini Hari Moekti memilih berdakwah sebagai jalan hidupnya.

Enhanced by Zemanta